.::Selamat Datang di Situs Kami , Semoga Website Kami ini Memberikan Pencerahan kepada Sahabat-Sahabat Mengenai Agama Kita yang Tercinta, Selamat Menikmati Hidangan Kami, dan Mohon Doanya ya Agar wAbsite Kami Tetap Eksis!! Amin::.

Jumat, 21 November 2008

Perempuan Mampu Mengubah Perilaku Hemat Energi

Bangsa Indonesia dikenal masih amat boros dalam penggunaan energi. Karenanya, kaum perempuan diyakini mampu mengubah perilaku masyarakat Indonesia untuk menjadi generasi hemat energi. Termasuk di saat bahan bakar antaranya minyak tanah semakin menipis.

Sebagai garda ketahanan keluarga di tengah krisis global, peran perempuan yang sebagian besar waktunya habis untuk keluarga, bisa menanamkan perilaku hemat energi di lingkungan keluar-ga dan sekitarnya. Dan, hemat energi juga berimbas pada ketahanan ekonomi rumah tangga.


"Peran kaum perempuan memegang peranan penting dalam upaya sosialisasi penggunaan LPG mengingat kaum perempuan lebih banyak berurusan dengan rumah tangga," kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Departemen ESDM, Evita Herawati Legowo, kepada Harian Terbit, di sela-sela Program Edukasi dan Sosialisasi Pengalihan Minyak Tanah ke LPG, di Kantor Kecamatan Jatinegara, kemarin.


Evita memberikan pengarahan kepada warga setempat, yang sebagian besar kaum perempuan, mengenai pentingnya konversi minyak tanah ke LPG. Dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasi program konversi, ia memperkenalkan slogan 4L mengenai LPG, yaitu lebih hemat biaya, lebih cepat matang, lebih aman dan mudah dipergunakan, dan lebih ramah lingkungan.


Dikatakan, pada 2010, pemerintah menargetkan zero-kero (zero-kero 2010) untuk penyediaan minyak tanah untuk rumah tangga karena akan dialihkan untuk kebutuhan lain, seperti avtur.


Selain memeragakan pemasangan tabung gas dengan kompor, Evita juga menghimbau warga agar mulai menghemat BBM dan listrik agar warga lain juga dapat menerima BBM dan listrik.

Penghematan energi, katanya, bukan berarti mengurangi penggunaan energi secara sembarangan atau menghentikan segala aktivitas sosial dan ekonomi. [htb/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008