SYDNEY, Benih-benih kebencian terhadap Agama Islam terus ditaburkan di negara barat. Tuduhan sebagai teroris seolah melekat kuat pada Islam, berbagai cara dilakukan untuk menyudutkan agama ini. Salah satunya melalui game online yang bisa diunduh secara gratis.
Game online yang berjudul Muslim Massacre telah beredar pertama kali di Inggris beberapa bulan lalu. Muslim Massacre sendiri merupakan permainan yang di awali dengan kisah turunnya pasukan bersenjata lengkap Amerika Serikat menggunakan parasut ke kawasan Timur Tengah, dan pemain langsung diajak menembaki orang-orang Arab sebanyak mungkin. Beberapa objek yang harus dibasmi, digambarkan menggunakan pakaian seperti teroris dengan penutup kepala. Setelah di Inggris, game ini pun beredar luas di Australia. Komunitas Muslim Australia pun berang. Mereka dengan cepat melaporkan game ini kepada kepolisian Australia, Muslim di Australia menuding bahwa game ini dapat menebar kebencian warga Australia terhadap muslim setempat, dan bisa mengakibatkan tingkat pembunuhan terhadap orang Islam bisa semakin meningkat.
"Game Muslim Massacre ini dapat mengajarkan anak muda di Australia semakin membenci Muslim, dan itu bisa mengancam jiwa kami. Untuk itu kami meminta game ini dilarang," kecam Presiden The Islamic Friendship Associaton Keysar Trad,
Pihak kepolisan Australia segera bereaksi setelah mendapatkan laporan itu, saat ini mereka sedang melakukan investigasi apakah game ini layak untuk dilarang peredarannya di Negara Australia.
Adalah programer yang mempunyai nama samaran Sigvtar menciptakan game ini. Menurut Sigvtar game ini dibuat untuk memperingati peristiwa serangan WTC 9 September, awalnya Pembuat game itu membuat game tersebut hanya untuk lucu-lucuan, tetapi tak mengira akan menimbulkan efek yang luar biasa. Sepertinya, pihak Google telah bertindak cepat dengan menyulitkan akses segala situs yang berhubungan dengan game Muslim Massacre.
Saat ditelusuri IOL, Jum'at (7/11/2008), situs dengan nama yang sama terlihat sulit diakses. Bahkan tampilannya hanya berupa kalimat notifikasi "Forbidden: You don't have permission to access/ on this server" yang tidak memungkinkan siapa pun untuk mengakses situs tersebut.
Hal yang sama terjadi pada situs-situs lain yang berhubungan dengan game ini. Bahkan dalam googlesearch, dengan keyword 'muslim massacre games download', situs-situs berkaitan yang dimunculkan oleh Google tidak menunjukkan kemudahan dalam mengakses atau pun mendownload situs tersebut. Misalnya saja situs Ratevin. Meskipun situs tersebut menampilkan link khusus untuk mendownload game tersebut namun saat diklik, tidak ada respon balik sama sekali, bahkan tidak ada notifikasi cara untuk mendowload game satire dan sadis tersebut.
Game yang menampilkan adegan kekerasan sepanjang permainan, yang mengetengahkan aksi sadistis yang dilakukan oleh karakter tentara Amerika terhadap orang-orang Arab, dapat juga tersebar di Indonesia. Hal ini sangat memungkinkan terjadi mengingat dunia internet merupakan media dengan penyebaran yang cepat dan luas. (suaramedia)
Arsip Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
November
(24)
- Muslim-Kristen Bentrok di Nigeria, Ratusan Orang T...
- Karbon Dioksida di Bumi Sudah Kelewat Batas
- Britney Spears Berencana Muallaf, AS Terguncang!
- Orang Tidak Bahagia Lebih Lama Nonton TV
- Ilmuwan Minta Sampel Batu Untuk Buktikan Hajar Asw...
- MUI Imbau Masyarakat Tidak Ikut Serta Yoga, PBNU A...
- Kata Gus Dur, Karikatur Muhammad untuk Perkenalkan...
- Server Komik Nabi Muhammad Ada di AS
- MUI: Ramalan Masa Depan Haram!
- Perempuan Mampu Mengubah Perilaku Hemat Energi
- Michael Jackson Memeluk Islam
- Situs Penghina Nabi Sudah Tak Bisa Diakses
- Lahir Partai Seks di Australia
- Oknum Gereja Sebarkan Buku Haji Sesat
- Buah Delima, Virus Anti HIV, Al Quran
- Monster Aneh di Ancol Beredar
- Australia Kecam Video Game Pembantaian Muslim
- Dua Adzan untuk Shalat Zhuhur di Marakesh
- Temuan Terbaru, Bakteri Dalam Tanah Sebagai Obat A...
- Arkeolog Temukan Kota Islam Tertua di Spanyol
- Dubes RI : Kemenangan Obama, Harapan Baru Bagi Neg...
- Kejagung Kabarkan Terpidana Bom Bali Telah Dieksekusi
- Al Azhar Tolak Pemerintah Mesir untuk Dibolehkan I...
- Pangeran Charles Kunjungi Indonesia
-
▼
November
(24)
Katagori
Links
Kamis, 13 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar