.::Selamat Datang di Situs Kami , Semoga Website Kami ini Memberikan Pencerahan kepada Sahabat-Sahabat Mengenai Agama Kita yang Tercinta, Selamat Menikmati Hidangan Kami, dan Mohon Doanya ya Agar wAbsite Kami Tetap Eksis!! Amin::.

Sabtu, 20 Desember 2008

Shisha Lebih Berbahaya Dari Rokok

Tak sedikit laki-laki dan perempuan menjadikan rokok sebagai kebutuhan biasa, meskipun mereka tahu bahaya merokok. Cara menikmati asap rokok pun semakin beragam, misalnya, dengan sisha atau hookah dari Timur Tengah.

Sisha atau hookah berasal bahasa Persia yang memiliki arti gelas atau piala. Para penggunanya beranggapan bahwa kandungan air yang digunakan dalam sisha berfungsi sebagai filter penyaring racun yang membahayakan.

Namun pada kenyataannya, baik rokok atau pun sisha ternyata memiliki efek negatif yang tak jauh berbeda. Sebuah riset terbaru menyebutkan, hookah dan rokok tembakau sama-sama mengandung kadar tinggi karbonmonoksida yang merugikan kesehatan.

Riset yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association ini memang hanya meneliti satu jenis gas beracun saja. Sehingga mustahil untuk membandingkan secara langsung dampak penggunaaan sisha dengan asap rokok.

Walau begitu, riset ini setidaknya memberi peringatan kepada pecinta sisha untuk berpikir dua kali menghisap pipa. Menikmati sisha bukanlah suatu aktivitas yang bebas risiko seperti yang mereka kira.

"Penggunaannya sungguh tidak aman untuk kesehatan," kata penulis riset S Katharine Hammond, kepala Divisi Ilmu Kesehatan Lingkungan di University of California, Berkeley.

Sisha yang hampir serupa dengan bong yang digunakan untuk mengisap mariyuana, memang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Di banyak negara kini banyak berdiri bar-bar menyediakan sisha sehingga memicu ketertarikan pengunjung untuk mencoba menghisap pipa berbentuk unik tersebut, termasuk di Indonesia.

Untuk membuktikan kandungan racun pada sisha, Hammond melibatkan 27 mahasiswa yang biasa menghisap sisha selama satu jam dalam tiga malam yang berbeda pada April 2006.

Lima mahasiwa lain yang tidak memakai hookah juga dilibatkan dalam riset. Tetapi mereka harus tinggal bersama di ruangan saat para mahasiswa mengisap sisha.

Partisipan sebelumnya harus terbebas dari sisha selama 84 jam sebelum riset dilakukan. Kemudian, partisipan penghisap pipa yang didalamnya mengandung air serta 10 gram tembakau Al Fakher Mu'assal Tobacco yang dipanaskan menggunakan arang.

Peneliti lalu memantau kandungan karbonmonoksida pada dua kelompok partisipan sebelum dan sesudahnya dengan menggunakan sebuah mesin yang didesain untuk mendeteksi perokok.

Rata-rata kandungan karbonmonoksida pada partisipan mencapai 42 ppm, lebih tinggi ketimbang yang ditemukan pada perokok sigaret (17 ppm). Riset juga menemukan kadar karbonmonoksida meningkat di ruangan tempat partisipan menghisap hookah, dan bahkan bisa mencapai tingkat yang merugikan kesehatan lingkungan.

Hookah atau sisha mungkin saja tidak akan membuat Anda mengidap kanker paru-paru, tetapi akan mempengaruhi kesehatan dengan cara lain.

Sementara itu Thomas Eissenberg, profesor psikologi dari Virginia Commonwealth University yang juga meneliti penggunaan sisha mengatakan bahwa risetnya menunjukkan bahwa menghisap sisha selama 45 menit menghasilkan jumlah tar 36 kali lebih banyak ketimbang merokok selama lima menit. (rmd/inlh)

Tidak ada komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008