“Riset kami masih belum komplet, tetapi kami mungkin telah menemukan pola penting yang kami harapkan akan menunjukkan kemampuan mental dan mekanisme yang mendasar yang bertanggung jawab,” kata Dr. Steven, yang memimpin eksperimen di unit parapsikologi yang terkenal di dunia universitas Edinburgh.
Studi ini melihat hubungan antara manusia dengan hubungan yang berkembang dengan luar biasa baik, seperti para pasangan, teman dan saudara.
Setiap pasangan yang terpisah dan para peserta diberi label “pengirim” dan “penerima” (dari pesan). Mereka yang ada dalam kelompok pertama ditunjukkan serangkaian video klip secara acak dan diperintahkan untuk “mengirim” informasi ini kepada pasangan yang duduk di ruangan kedap suara sejauh 25 meter.
Signal suara disebut “suara putih” pada “penerima” kedalam kondisi Ultra-receptive dan mereka diminta untuk mengatakan apa yang ada dalam kepala mereka sementara tubuh mereka diukur untuk beberapa perubahan. Banyak subyek yang bisa menyebutkan informasi yang dibaca oleh pasangan mereka.
Sebagaimana diketahui, sudah bertahun-tahun lamanya debat mengenai keberadaan kekuatan mental di komunitas ilmiah.
Diantara semua jenis kekuatan batin, kekuatan telepati telah lama dianggap sebagai takhayul oleh banyak akademisi. Tetapi dengan studi dari Dr. Steven menunjukkan banyak objek yang mampu akan kekuatan batin, praduga ini mungkin akan segera berubah.
Berbicara dalam Konvensi ke 45 Asosiasi Parapsychology, Dr. Steven akan mempresentasikan hasil dari eksperimennya kepada audiens internasional dari kalangan periset dan akademisi.
Setelah para ilmuwan menghabiskan tenaga seluruh sumber-sumber yang mungkin menyelidiki kebenaran dari tubuh manusia dan angkasa antar bintang, mereka sering harus mengakui sebuah fakta, teknologi ilmiah kita sangat terbatas yang membuat kita sering dibingungungkan oleh misteri yang tak terpecahkan oleh tubuh manusia.
Peralatan ilmiah dan teori bukanlah halangan terbesar untuk memecahkan misteri ini. Keterbatasan adalah prinsip-prinsip yang mendirikan ilmu, kita tidak boleh hanya percaya pada apa yang kita lihat dengan mata telanjang, dan kita tidak boleh secara gegabah menghilangkan apa yang tidak terdekteksi oleh ilmu modern. Dengan kata lain, kita seharusnya mempunyai pikiran terbuka untuk mempelajari kehidupan dan alam semesta dari perspektif alternatif. Jika kita bisa mengambil sikap yang hangat terhadap ilmu, kita akan mebuat lompatan besar ke depan dalam memahami dalam semesta. [www.sundayherald.com/erb/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar