Hidayatullah.com--Kepala Kantor Departemen Agama, Pandeglang H Maman Fathurahman, Kamis, mengatakan, setelah dilakukan penelitian Quran salah cetak itu terjadi kesalahan pada surat Ibrahim, Al Hijr, An Nahl, Al Isra, dan Al Kahfi.
Menurut dia, pihaknya menerima Al-Quran cetakan 2004 itu dari Kanwil Depag Provinsi. Sebab, Al-Quran itu tidak diperjualbelikan juga tidak beredar di pasaran.
Ia menjelaskan, kesalahan cetak itu tertera pada Surat Ibrahim ( surat ke-14) yang seharusnya 52 ayat yang tercetak hanya ayat 1-32, sisanya hilang.
Selanjutnya, surat Al Hijr ( surat ke-15) yang memiliki 99 ayat hilang semua (tidak tercetak,red), Surat An Nasr ( surat ke-16) yang seharusnya terdiri dari 128 ayat yang tercetak hanya empat ayat terakhir (ayat 125-128) sisanya tidak ada.
Selain itu juga kecacatan lainnya adalah, adanya pengulangan surat atau ayat pada surat Al Isra ( surat ke-17) pada ayat 47-111 dan surat Al Kahfi ( surat ke-18) pada ayat 1-31.
Dengan demikian dalam Al-Quran itu ada sekitar 242,5 ayat yang hilang dan ratusan ayat lainnya dicetak dua kali.
Sementara itu, Abdul Gafur dosen Dirasah Islamiyah di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Banten Raya-Cikoneng-Pandeglang orang yang pertama kali yang menemukan kecacatan Quran itu sampai beredar di masyarakat.
"Untuk itu, perlu adanya pemusnahan sehubungan reaksi beberapa kalangan pemerhati agama dan tokoh ulama Pandeglang, " tegasnya. [ant/www.hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar