Falah yang masih berusia 18 tahun mengalahkan 46 kontestan lainnya yang ikut dalam ajang Miss Headscarf 2008. Dalam wawancara dengan DR, Falah mengungkapkan alasan keikutsertaannya dalam kontes itu untuk menjembatani perbedaan antara anak-anak muda Denmark dan anak-anak muda Muslim.
Falah juga berkomentar tentang perempuan yang menurutnya ibarat berlian. "Perempuan itu seperti berlian, Anda tidak memamerkannya pada semua orang, " kata Falah yang sudah mengenakan jilbab sejak berusia 9 tahun, setelah melihat ibu dan sepupu-sepupunya mengenakan jilbab
Menurut panitia penyelenggara, kontes ini bukan kontes kecantikan tapi kontes busana dan terbuka untuk semua remaja berusia di atas 15 tahun tanpa melihat latar belakang agamanya. Kontes ini juga ingin menunjukkan bahwa para Muslimah juga sadar akan mode pakaian dan tak kalah modisnya dengan remaja Denmark pada umumnya.
Salah seorang juri yang juga komentator busana muslim Helen Latif memuji penampilan Falah dalam kontes itu. "Kerudung berwarna biru cerah sangat kontras dengan kulitnya yang coklat gelap, " kata Latif.
Pujian serupa juga dilontarkan juri lainnya, Uffe Burchard, seorang pakar busana. Ia mengatakan, warna jilbab Falah sangat fantastis dan menarik perhatian, serta benar-benar menampakkan sikap mental serta kesan yang kuat.
Kontes Miss Headscarf ini digelar di tengah perdebatan hangat tentang jilbab di Denmark. Perdebatan itu dipicu oleh usulan agar pemerintah melarang para hakim di Denmark mengenakan jilbab atau memakai simbol-simbol keagamaan seperti sorban atau salib di ruang pengadilan.
Komunitas Muslim di Denmark mengkhatirkan usulan tersebut, karena bisa saja larangan diperluas untuk mereka yang berprofesi perawat rumah sakit, dokter atau anggota polisi. Sehingga makin mempersempit ruang gerak para muslimah berjilbab di Denmark yang ingin terjun ke bidang pekerjaan itu. (ln/al-arby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar