Hidayatullah.com--Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menganjurkan pemuda di negerinya menikah lebih dini. Sasarannya, pasangan-pasangan yang sudah menikah bisa secepatnya punya keturunan dan menambah populasi Singapura.
Menurut Lee, anjuran itu dianggap perlu karena angka kelahiran di negaranya sangat rendah, hanya 1,29 anak per wanita. Padahal, untuk bisa mempertahankan jumlah 4,6 juta warga, angka kelahiran yang dibutuhkan adalah 2,1.
Dia menunjukkan keprihatinan atas masyarakat Tionghoa di Singapura. Sebab, angka kelahiran di komunitas itu hanya 1,14, terendah jika dibandingkan dengan etnis lain yang ada.
Lee menduga, kondisi tersebut muncul karena ambisi warganya mengejar karir. Akibatnya, banyak wanita menunda pernikahan demi cita-cita. Sebaliknya, banyak pria Singapura berpikir lebih tradisional.
"Seharusnya, antara karir dan pernikahan bisa berjalan seimbang," ujar Lee seraya mengimbau para wanita untuk menikah dan melahirkan selagi usia mereka masih muda. "Bila menunggu hingga berhasil dalam karir, Anda bisa saja melewati usia ideal untuk melahirkan," jelasnya.
Lee mengingatkan para suami agar mengubah cara berpikir. Pada zaman dulu, para pria memang lebih berkuasa dalam rumah tangga. Tapi, hal tersebut tidak berlaku saat ini. "Kini, wanita lebih menuntut kesetaraan," imbuh bapak empat anak itu. [ap/soe/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar